DASAR DASAR TEORI PIPA TANSMISI AIR

Saluran Transmisi

 

Fungsi dari saluran transmisi adalah untuk membawa air baku dari bangunan pengambilan air baku ke unit produksi, atau membawa air hasil olahan unit produksi ke reservoir.

Saluran transmisi terbagi dalam dua jenis aliran :

-        Saluran transmisi untuk aliran bebas/ tidak bertekanan

-        Saluran transmisi untuk aliran bertekanan

 

Saluran transmisi untuk aliran bebas/ tidak bertekanan terdiri dari beberapa macam bentuk sebagai berikut :

§   Open Canals

Saluran transmisi open canals biasanya terbuat dari beton bertulang. Potongan melintang saluran open canal berbentuk trapesium

§   Aquaduct

Aquaduct adalah open canals yang disanggah oleh jembatan untuk membawa aliran air yang tidak bertekanan melewati lembah/ jurang.

§   Tunnels

Tunnel adalah saluran air berbentuk canal namun tertutup. Jenis saluran air ini digunakan pada saat saluran open canel harus menembus bukit

 

Saluran transmisi untuk aliran yang bertekanan biasanya menggunakan jenis pipa. Saluran transmisi untuk aliran yang bertekanan dapat membawa air melalui jalur yang turun-naik mengikuti kontour permukaan tanah yang dilewatinya. Pipa transmisi pada aliran bertekanan perlu memperhatikan titik yang paling tinggi dan titik yang paling rendah. Pada titik yang paling tinggi, udara akan terjebak didalamnya, yang akan menyebabkan penyumbatan aliran airnya. Untuk mengatasi hal tersebut maka dibutuhkan penempatan katup pelepas udara (Air Release Valve). Air release vale juga berfungsi untuk memasukan udara ke dalam pipa agar dapat mempercepat aliran air pada saat pengurasan pipa. Sedangkan pada titik yang paling rendah pada jalur pipa bertekanan akan terkumpul kotoran yang terbawa oleh aliran air. Untuk mengatasi hal tersebut maka dibutuhkan penempatan katup penguras (Drain Valve)

 

 

Sistim Aliran Gravitasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Sistim Aliran Dengan Pompa

 

 

Gambar 3.7 : Saluran Transmisi Untuk Aliran Air Bertekanan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Di sepanjang jalur pipa transmisi perlu diberikan beberapa Sluice Valve dengan jarak tertentu. Sluice Valve ini akan berfungsi untuk mengisolasi bagian jalur pipa sehingga dapat dilakukan perbaikan apabila dibutuhkan.

Tekanan air yang terlalu tinggi ( lebih dari 100 m.k.a) di jalur pipa transmisi harus dihindari agar tidak terjadi pecahnya pipa yang digunakan. Untuk mengurangi tekanan air di dalam pipa yang terlalu tinggi pada sistim aliran grafitasi maka digunakan bangunan “Break Pressure Tank”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Tekanan Kejut/ Pressure Surge :

 

Tekanan kejut/ surge dapat terjadi pada pipa bertekanan apabila aliran airnya berhenti secara mendadak, yaitu seperti penutupan valve secara mendadak pada sistim aliran grafitasi, atau pompa mati secara mendadak pada sistim aliran yang menggunakan pompa. Tekanan surge yang paling besar akan terjadi pada titik di jalur  pipa yang paling rendah. Apabila pipa yang digunakan tidak mampu menahan tekanan surge ini maka pipa akan pecah.

 

Untuk mengatasi terjadinya tekanan surge ini, pada sistim aliran grafitasi digunakan Break Pressure Tank untuk mengurangi tingginya tekanan air statis (static head) (lihat gambar 3.8). Sedangkan pada aliran yang menggunakan pompa, untuk dapat menahan tekanan surge ini digunakan “surge tank” pada titik paling rendah di jalur pipa

 

 

Gambar 3.9 : Penggunaan Surge Tank Pada Sistim Aliran Dengan

                    Menggunakan Pompa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Hidraulic grade line adalah menunjukan besarnya tekanan air di dalam pipa. Hidraulic grade line ini harus selalu berada diatas setiap titik jalur pipa, yaitu tidak kurang dari 4 m. Apabila bada bagian tertentu jalur pipa, hidraulic grade line berada pada kurang dari 4 m dari jalur pipa, maka akan terbentuk kantong urdara yang akan menyumbat aliran air.

 

Comments

Popular posts from this blog

STUDI SISTEM DRAINASE PERUMAHAN ARUMSARI KECAMATAN TALUN SEBAGAI UPAYA MENGURANGI KONTRIBUSI LIMPASAN PERMUKAAN